Camp in Budug Asu: Jalur BBIB vs Kebun Teh

Kariimah's Journey
3 min readJan 11, 2020

--

Menjawab kebingungan sobat yang galau, mau pilih lewat kebun teh atau BBIB.

Puncak Budug Asu. Source: @nandanopiaaaaa_

Rombongan kami start berangkat dari UIN Malang. Terdiri dari 2 orang kaum adam dan 4 orang kaum hawa. Perkiraan berangkat pukul 8 pagi, untuk menghindari hujan, tapi beberapa miskomunikasi terjadi, sehingga otw dari Malang menuju Lawang baru pukul 9.30.

Sebelum berangkat, kami sempat galau karena melihat sebuah vlog yang menghabiskan kurang lebih 35ribu hanya untuk tiket masuk lewat kebun teh wonosari. Karena beberapa pendakian kami belum pernah membayar simaksi sebanyak itu, akhirnya kami memutuskan untuk lewat BBIB Lawang untuk berangkatnya, dan pulang lewat jalur kebun teh.

Perbandingan lewat kebun teh vs BBIB

Namun harus diakui, membawa motor melewati jalan berlumpur (BBIB) lebih susah, lebih enak lewat kebun teh, langsung parkir. Tapi, sobat harus berjalan dulu dari parkiran hingga gerbang masuk budug asu dan jatuh tiketnya pun lebih mahal. Jika sobat sedang beruntung, ada baiknya saat melewati gubug gerbang pendakian budug asu tidak perlu beristirahat, alias langsung lanjut sajo, sehingga tidak bayar wkwkwk. Tapi kayanya kalau sepi mustahil karena gubug selalu dijaga.

Estimasi pendakian kami dari gerbang menuju puncak selama 3jam. Tanpa melewati tanjakan dhemit atau jalur cepat menuju puncak. Perjalanan kami santai, diiringi selfie, juga kesibukan menghalau nyamuk. Sebaiknya, memakai lotion anti nyamuk sob sebelu pendakian.

Hutan Pinus dan segala pesonanya. Membuat siapa saja ingin selfie bersamanya. wkwk

Jalur trek budug asu termasuk santai, tidak ada tanjakan yang curam dengan jalan bebatuan. Namun setelah berjalan kurang lebih satu jam, terdapat dua pilihan, melewati jalur cepat namun curam (tanjakan demit) atau lama tapi memutar. Kami, para perempuan memilih lewat jalur memutar dan menghabiskan kurang lebih satu setengah jam, dengan trek jalan berlumpur karena hujan.

Tanjakan Dhemit, kami akhirnya melewati saat turun. Silahkan membayangkan bagaimana cara naiknya:))

Start pendakian pukul 12.30 dan kami sampai puncak pukul 15.30. Lumayan lama, karena sebelum puncak kami menemukan warung yang ternyata di depannya terdapat sebuah kran yang airnya jernih. Alhamdulillah, rezeki anak sholehah. Btw saat sobat lewat tanjakan dhemit, sobat ngga akan ketemu warung (yang hanya buka saat ahad) dan sumber air ya. Karena finishnya tanjakan dhemit di sebelah kanan dan finish trek panjang ada di sebelah kiri.

Cuaca lumayan bersahabat jika dibanding hari-hari sebelumnya yang selalu hujan. Kami hanya bertemu gerimis syahdu, dari sore hingga malam. Angin yang berhembus pun normal, namun ketika malam hari sudah membuat serem, karena tenda seperti mau terbang wkwkwk. Karena gerimis maka kami tidak dapat melihat sunset, namun sunrise yang mengagumkan menyapa kami pada pagi harinya.

Masih tertutup kabut. Namun tetap mempesona wkwk.

Sedikit catatan tipis yang saya peroleh pendakian ini:

Thanks for your attention. Malang, 11012019

--

--

Kariimah's Journey
Kariimah's Journey

No responses yet